BRMP PH Ikuti Peluncuran Buku Status Kekinian KEHATI Ekoregion Sumatra dan Sulawesi
Bogor (19/8) – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia melalui Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup menyelenggarakan Peluncuran Status Kekinian Keanekaragaman Hayati (KEHATI) Indonesia, Ekoregion Sumatra, dan Ekoregion Sulawesi di Hotel Pullman, Jakarta. Acara yang dirangkaikan dengan Paparan Setting the Context dari beberapa Narasumber serta Diskusi Panel di sesi akhir ini diikuti secara daring oleh Balai Pengelola Hasil Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP PH).
Rangkaian acara yang sarat dengan substansi mulai dari Data ke Aksi Pengelolaan KEHATI, rencana Pembangunan KEHATI berkelanjutan, Penguatan Tata Kelola Datin Teresterial hingga pada Penguatan Datin KEHATI sebagaimana implementasinya dikolaborasikan oleh Pemerintah ataupun Organisasi Non-Pemerintah. Kegiatan yang dikemas dalam waktu 4,5 jam, dimulai dengan sambutan dan arahan hingga pidato kunci oleh Kepala Bappenas, Dr. Rachmat Pambudy yang dilanjutkan dengan panel diskusi serta sesi panel dari beberapa narasumber yang diakhiri dengan diskusi. Disebutkan bahwa nuansa yang sama-sama ingin disuarakan dari peluncuran dokumen ini adalah komitmen aksi yang tidak hanya kelas ‘omon-omon’, karena dokumen IBSAP 2025-2045 adalah living document yang mengimplementasikan banyak dokumen ratifikasi dunia.
Penyesuaiannya sangat implementatif dan menunggu pendukung yang kuat sejak dari data, knowledge hingga ke tingka implementasi mendorong pemanfaatan berkelanjutan, papar Dr. Laksana Tri Handoko, Kepala BRIN. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, juga menjelaskan hal yang sama bahwa dokumen IBSAP 2025-2045 disusun atas beragam ratifikasi dokumen perjanjian yang menunggu diimplementasikan. Jangan sampai tidak ada aksi hingga satu-persatu keanekaragaman yang dimiliki hilang seperti halnya badak, pesut dan materi genetik lainnya, tekan Hanif.
Mengikuti hingga sesi akhir diskusi, Kepala BRMP PH melihat bahwa pada dasarnya banyak dari materi diskusi ini relevan dengan implementasi pelaksanaan Proyek CDCSUI di BRMP Biogen. Satu Data SDG Indonesia bisa jadi merupakan aksi pendukung implementasi IBSAP. Beberapa materi bahkan menjelaskan spesifik mengenai pengelolaan data dan informasi, peran data dan informasi hingga pada penguatan data dan informasi keanekaragaman hayati. Termasuk substansi ‘pemanfaatan berkelanjutan’ sebagaimana menjadi amanah yang tidak hanya melulu mengenai konservasinya saja, dan harus menyentuh hingga pada mendorong kepada nilai ekonomi. Tindak lanjut dari dokumen dan paparan ini penting untuk kedepan disinergikan dalam pelaksanaan rencana FGD agar membuahkan kolaborasi antar K/L, tutup Nuning, Kepala BRMP PH.